Lagi-lagi

Anggia S. Disyanti
1 min readJan 10, 2022

--

Lagi-lagi harus merasakan ini, perasaan yang rasanya aku tak ingin menemuinya lagi. Ku kira setelah hari itu, aku sudah bisa melepasnya jauh-jauh. Ternyata, sisa-sisa trauma itu masih belum sepenuhnya pergi. Lagi-lagi, ketika harus merasakan ini aku tidak siap menemuinya. Luka itu ternyata belum sepenuhnya kering.

Rasanya berat sekali untuk mengakui kepada diriku sendiri kalau aku tidak siap untuk merasakan ini lagi. Namun, jika aku terus merasa sulit untuk menerimanya, rasanya aku pun tak tega kalau rasa ini harus terus hinggap di diri ini. Malam ini, aku sampaikan pesan pada diriku sendiri, pada rasa trauma yang ternyata masih hinggap di diri ini. Aku sampaikan rasa terima kasih, terima kasih sudah mengizinkan aku untuk merasakan itu, terima kasih sudah mengingatkan aku kalau semua rasa yang datang padaku itu valid dan benar adanya, dan aku tidak perlu untuk merasa bersalah jika merasakan hal itu. Terima kasih untuk mengingatkanku jika rasa sedih itu pasti sementara. Tapi, izinkan aku untuk melepasmu jauh-jauh, izinkan aku untuk membersihkan luka yang rupanya belum kering itu. Karena setelah ini, aku ingin bebas menikmati setiap hembusan napas yang aku keluarkan dengan tenang.

Aku benci malam ini, tapi aku tetap berterima kasih.

--

--